Monday, November 13, 2017

Mari Mengisi Masa Adven denga Pertobatan

Mendengar kata "adven" selalu memberikan kesan yang berbeda bagi saya pribadi, karena setiap kali mendengarnya, adven rasanya memberikan sukacita tersendiri yang membuatnya selalu terkenang. Dalam masa-masa penantian ini seringkali menimbulkan kenangan lama yang terus terkenang, kadang disertai juga dengan harapan baru dalam menyongsong Natal, menyongsong kehadiran Yesus Kristus.

Adalah seorang anak yang meminta ijin kepada ibunya untuk pergi merantau demi mengejar cita-cita dan ambisinya untuk sukses. Meskipun berat, ibu ini akhirnya mengijinkan anaknya untuk pergi dengan harapan anaknya suatu saat akan kembali lagi padanya. Hari demi hari, bulan demi bulan hingga kemudian berganti tahun, sang anak yang pada awalnya masih rajin berkirim kabar semakin lama seolah telah melupakannya, tak ada lagi surat, tak ada telpon, tak ada kabar sampai beberapa tahun kemudian. Sang ibu dengan setia mendoakan anaknya agar selamat dan suatu saat kembali untuk sekedar menengoknya. Namun harapan itu semakin dipendamnya karena anaknya ini seolah menjauh darinya. Dengan penuh pengharapan ibu ini tetap berdoa dan menunggu.

Suatu ketika sang ibu kedatangan beberapa orang anggota polisi yang berseragam lengkap dan menanyakan apakah ibu tersebut mengenal seseorang dalam foto yang mereka bawa dan menyebutkan nama anaknya. Ternyata polisi tersebut menemukan anak sang ibu dalam kondisi yang mengenaskan. Dia menjadi korban kekerasan dan akibatnya anaknya lumpuh dan tak dapat bergerak lagi. Meskipun dalam kondisi fisik yang sangat menyedihkan sang ibu tetap dengan sukacita menyambut kedatangan anaknya kembali dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Saudaraku yang terkasih, dalam hidup mungkin kita pernah tersesat seperti anak tersebut. Demi mengejar cita-cita dan ambisi pribadinya, kita lupa akan orang-orang yang kita kasihi. Kita tak lagi menyediakan waktu kita untuk mereka, kita sibuk sendiri dengan pekerjaan dan usaha kita, kita menganggap bahwa orang tua kita, suami/istri kita, bahkan anak-anak kita sudah cukup dewasa untuk dapat menghargai ambisi pribadi yang ingin kita capai, yang ingin kita raih, kita sering mengabaikan mereka bahkan tidak sabar pada mereka padahal sesungguhnya keluarga kita adalah tempat dimana kita dapat selalu merasa nyaman. Keluarga adalah orang-orang yang selalu mendoakan kita dan selalu memeluk kita dengan erat kala kita berada dalam kondisi terburuk kita. Keluarga selalu memberikan kita tempat apabila kita ingin pulang dan menerima kita apa adanya.

Kadang dalam hidup, kita mungkin juga bertindak seperti sang ibu, yang hanya dapat berdoa, dan berharap bahwa suami/istri kita, atau anak-anak kita bertobat dari jalan yang salah. Kita merasa pengorbanan kita sia-sia, doa kita tak didengar karena telah bertahun-tahun tetap tidak ada perubahan, mungkin kita pun merasa harapan kita telah hilang karena sepertinya tidak ada titik terang dari masalah kita. Namun sesungguhnya, kita diajarkan untuk dapat belajar bahwa harapan itu selalu ada dan terbuka bagi siapapun yang setia dan bertekun.

Hanya diri kita saja yang dapat menilai menjadi siapakah kita sekarang ini? Menjadi sang anak yang terlalu sibuk, ataukah sang ibu yang setia dan bertekun? Apabila saat ini kita merasa menjadi sang anak, maka masa adven adalah masa yang paling tepat apabila kita isi dengan pertobatan dan mau memperbaiki diri kita sendiri. Apabila saat ini kita sedang berada dalam posisi sang ibu, percayalah bahwa harapan selalu ada, bahwa waktu Tuhan tidak pernah terlambat. Mari kita isi masa adven ini dengan semakin mendekatkan diri pada Tuhan sehingga pada akhirnya kita akan mendapatkan sukacita yang penuh sebagaimana yang Tuhan janjikan. "Kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Mar 1:15).

Mari kita menyongsong Natal dengan mengisinya dengan pertobatan, beramal kasih dan tetap berpengharapan pada Tuhan Yesus Kristus karena Dia menjanjikan sukacita pada setiap orang yang didapati-Nya setia dan bertekun. Selamat menjalani masa adven dan menyongsong Natal yang penuh sukacita. Semoga Tuhan memberkati dan Bunda Maria mendoakan kita semua. 

No comments:

Post a Comment