Monday, October 9, 2017

Rosario sebagai Lambang Kesetiaan Iman

Ketika kita membahas mengenai berdoa rosario, mungkin sebagian besar orang langsung mengidentikannya dengan novena, dengan ujud-ujud tertentu yang diinginkan. Atau mungkin berharap pada keajaiban tertentu dengan rajin mendaraskannya. Sebagian orang berpikir bahwa doa rosario merupakan doa yang dikhususkan untuk menghormati Bunda Maria dan dengan rajin mendoakannya niscaya keinginan kita akan terkabul. Padahal sesungguhnya Doa Rosario adalah kumpulan doa yang lengkap. Lengkap dengan berbagai kisah tentang Yesus dan perjalanan-Nya dan tidak melulu tentang Maria.

Ketika kita berdoa rosario, kita diajak merenungkan kisah hidup Yesus dari sejak pertama kali Bunda Maria mendapat kabar gembira dari malaikat Tuhan bahwa Ia akan mengandung dari Roh Kudus. Roh Kudus yang sama itulah yang sampai kini masih terus melayang-layang di dunia ini mencari hati yang terbuka dan mau menerimanya dengan sukacita. Ketika kita memutuskan untuk menerima Roh Kudus saat pembaptisan kita, sebenarkan kita diajak untuk terus melibatkannya dalam keseharian kita.

Roh Kudus hendaknya kita undang dalam setiap doa kita. Ketika kita mampu berdoa dalam roh dan kebenarannya disitulah kita dapat mencerminkan kesetiaan iman kita. Lalu apa hubungannya, rosario dan kesetiaan iman?

Adalah seorang anak laki-laki yang tinggal berdua dengan ibunya karena sejak ia masih kecil ayahnya pergi meninggalkan mereka. Ibunya yang baik hati tidak ingin agar putranya jadi membenci ayahnya yang meninggalkan mereka, selalu mengatakan bahwa ayahnya itu ketika pergi sempat berpamitan dan berjanji akan kembali setelah dia berhasil dan mengalami kesuksesan. Ibunya setiap malam selalu mengajak putranya ini untuk berdoa rosario. Tahun demi tahun berlalu tanpa ada sedikitpun kabar dari ayahnya membuat pemuda ini berpikir bahwa mungkin ibunya telah berbohong padanya. Bahwa ayahnya tak pernah ada niat untuk kembali ketika dia memutuskan untuk pergi dan meninggalkan keluarganya. Pemuda ini pun mulai berpikir, untuk apalagi dia mendoakan rosario setiap hari? Untuk apa dia mendoakan ayahnya untuk kembali padahal yang bersangkutan memang tidak ada usaha sama sekali untuk kembali pada keluarganya? Pemuda inipun mulai mempertanyakan untuk apalagi tetap setia berdoa rosario kalau pada akhirnya tidak berguna?

Ibunya mengatakan bahwa ia tidak mengajaknya berdoa rosario untuk membesarkan hatinya atau berbohong padanya. Ibunya lalu mengutip sebuah ayat dalam Kitab Suci, "Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan (Yak 5:11)." Kalimat berikutnya membuat pemuda ini terdiam, ibunya berkata, "Ketika kau bertekun, mendoakan orang yang berbuat jahat padamu, maka tenanglah jiwamu dan kedamaian dekat denganmu. Bukan masalah sebesar apa kesalahan yang orang lakukan terhadapmu, tapi seberapa damai hatimu saat berdoa dan menjalani hari-harimu? Bunda Maria mengajarkan kesetiaan ketika ia turut serta dalam mengikuti jalan salib Putranya, kesetiaan itulah yang pada akhirnya mengangkat Maria ke surga. Kesetiaan itulah yang diwariskan Bunda Maria lewat berdoa rosario. Saat kamu bertekun dalam doa rosario, Bunda Maria akan mendampingi dan menganugerahimu dengan ajaran kesetiaannya."

Saudaraku, Tuhan sendiri mengatakan bahwa orang yang bertekun adalah orang yang berbahagia. Ketika Anda ingin mencari kebahagiaan, bukankah Tuhan sudah menjawabnya? Bertekunlah, belajarlah akan arti kesetiaan melalui Bunda Maria, lewat warisannya berupa doa rosario. Semoga Anda mendapatkan kebahagiaan Anda. Dan semoga Tuhan memberkati dan Bunda Maria mendoakan Anda.

No comments:

Post a Comment