Monday, February 11, 2019

Kasih Penuh Hikmat

Ketika memasuki bulan Februari, bulan yang identik dengan warna pink ini seringkali dikaitkan sebagai bulan penuh cinta kasih. Bulan dimana banyak orang merayakan Valentine’s Day, saat semua orang mengungkapkan perasaan kasihnya pada pasangannya, atau pada orang-orang terdekatnya. Ketika banyak diantara kita merasakan sukacita bulan penuh kasih, ternyata banyak juga yang merasakan hal yang sebaliknya.

Ketika seseorang sedang berduka, ketika pasangan suami istri sedang bertengkar, ketika keluarga terpecah-pecah. Bahkan ketika merasa keluarganya sedang diambang kehancuran, orang menjadi semakin sulit menemukan cinta kasih. Orang jadi penuh kekhawatiran dan ketakutan akan dunia ini. Seringkali kesedihan membuat kita kehilangan arah untuk menapaki masa depan selanjutnya.

Sebagai manusia yang lemah, kita sering kali terlena saat kita sedang bahagia dan penuh cinta. Tapi ketika badai menerjang kehidupan kita, kita menjadi benar-benar terpuruk dan kehilangan jati diri. Saudaraku yang terkasih, Tuhan mengajarkan kita untuk hidup 'secukupnya' sebagaimana diajarkan dalam doa Bapa Kami. Hendaknya mulai sekarang pun kita bisa belajar meneladan kecukupan menurut ajaran Yesus. Kita tidak perlu bahagia atau jatuh cinta secara berlebihan kepada sesuatu atau seseorang, sehingga kita tidak perlu mengalami kekecewaan saat apa atau siapa yang kita kasihi ternyata tidak dapat kita miliki atau kita harapkan.

Kasih yang sejati adalah kasih yang penuh hikmat. Setiap kebahagiaan akan berlalu, begitupula kesedihan. Semua akan ada waktunya. Ketika kita tetap penuh hikmat dalam bereaksi terhadap hal-hal yang terjadi dalam hidup kita, tentunya kita akan menikmati sukacita yang lebih penuh. Bukan lagi kekecewaan, bukan lagi ketakutan, bukan kemarahan dan kebencian pada dunia, namun kebijaksanaan dalam bersikap, dalam bertutur kata, dan dalam menjalani hidup ini.

Santo Paulus juga mengajarkan dalam 1 Korintus 13:13 "Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih", demikianlah hendaknya kita membagikan kasih kita juga dengan penuh hikmat, karena kasih yang kita bagikan akan mencerminkan bagaimana Allah telah membentuk diri kita seperti sekarang ini. Kasih yang dewasa, kasih yang bijaksana, kasih yang mendidik, kasih yang membawa kita pada keselamatan.

Saudaraku yang terkasih, apapun keadaan Anda sekarang, apakah sedang jatuh cinta, atau bahagia, atau sedang dalam perpisahan, kesedihan, keputusasaan, ingatlah selalu bahwa saat kita menerima Kasih Tuhan kita juga perlu untuk membaginya pada sesama. Saat kita sedang kecewa, ingatlah bahwa Yesus selalu hadir dengan kasih-Nya pada kita. Kasih Yesus itu berlimpah, sadarilah betapa Anda sangat dikasihi Tuhan, sadarilah bahwa Anda tidak sendirian. Kembalilah pada-Nya dan Yesus akan menuntun kembali Anda ke jalan yang benar. Jalan cinta kasih yang penuh sukacita.

Selamat menjalani hidup yang penuh cinta, selamat menerima kasih Allah dan membagikannya pada sesama, dan tetaplah berdoa. Tetaplah menjaga hubungan dekat dengan Tuhan, agar kita dapat membagikan kasih kita dengan bijaksana dan penuh hikmat. Semoga Tuhan memberkati setiap usaha kita dan Bunda Maria mendoakan.