Sunday, September 10, 2017

Kitab Suci sebagai Pelita Hidup

Ada yang berbeda ketika kita mengikuti perayaan Ekaristi pada tanggal 02 atau 03 September yang lalu. Jika Anda tidak datang terlambat untuk misa, Anda pasti melihat ada seorang lektor yang membawa Kitab Suci besar untuk kemudian ditahtakan oleh Imam di depan altar. Bagi Anda yang sudah lama menjadi katolik, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan tradisi perarakan Kitab Suci setiap tahun di awal bulan September. Namun bagi Anda yang baru mengenal tradisi Katolik, atau baru mau mengenal dan menjadi Katolik, bulan September telah ditetapkan sebagai Bulan Kitab Suci Nasional, yang artinya kita sebagai umat Katolik diharapkan untuk mau lebih sering membaca Kitab Suci, memahami maknanya dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari kita.

Mungkin Anda berpikir untuk apa ada penetapan khusus seperti itu? Apa gunanya peringatan bulan Kitab Suci Nasional itu? Mengapa perlu adanya penetapan selama 1 bulan hanya untuk mengajak umat lebih mengenal Kitab Suci?

Kitab Suci adalah kumpulan dari ajaran-ajaran Kristus yang telah dirangkum menjadi sebuah buku tebal dengan banyak kitab dan ayat-ayat di dalamnya. Kitab Suci adalah jawaban atas semua persoalan hidup yang mungkin sedang Anda alami saat ini. Sekali lagi saya katakan, semua jawaban! Mungkin Anda tidak percaya tapi memang kenyataannya seperti itu. Semua jawaban atas pertanyaan Anda sebetulnya sudah Tuhan beri jawabannya pada Kitab Suci. Hanya Anda mungkin belum menyadarinya.

Katakanlah Anda adalah orang yang sangat sibuk, Anda tidak punya banyak waktu untuk membaca Kitab Suci setiap hari, tapi Anda rajin mengikuti perayaan Ekaristi setiap minggu di gereja. Anda pasti mendengarkan Kitab Suci dibacakan. Tanpa Anda sadari, sedikit demi sedikit ajaran-ajaran itu pasti terekam dalam alam bawah sadar Anda. Ketika Anda sedang menghadapi situasi sulit dalam hidup Anda, tiba-tiba Anda seperti mendapat pencerahan dengan mengingat satu dua ayat dari Kitab Suci.

Adalah seorang anak perempuan sedang mencari kayu bakar untuk dijual di pasar demi membantu ibunya yang sedang sakit. Dalam perjalanannya ke hutan, dia teringat akan pesan ibunya, "Ikatlah pita-pita rambutmu sepanjang perjalanan agar kau tidak tersesat. Jangan masuk ke hutan terlalu dalam, kembalilah ke kota sebelum matahari terbenam dan bawalah selalu senter ini sebagai bekal di perjalanan." Anak ini menuruti perintah ibunya. Sepanjang jalan dia mengikat beberapa pita rambutnya sebagai penunjuk arah agar tidak tersesat. Hari makin siang dan kayu bakar yang dikumpulkannya belum cukup banyak untuk bisa dijual. Akhirnya tanpa disadarinya, anak ini terus berjalan masuk ke tengah hutan. Ketika tiba di tengah hutan, ia akhirnya menemukan cukup banyak kayu bakar untuk diangkut. Namun sayang, dia kehabisan pita rambutnya. Seketika itu anak tersebut menjadi bimbang, apabila ia meneruskan perjalanan tentunya ia akan mendapat kayu bakar yang sangat banyak untuk dijual dan dapat digunakan untuk membeli obat bagi ibunya yang sakit. Namun disisi lain, ia terus teringat akan nasihat ibunya. Akhirnya dengan berat hati ia hanya mengangkut kayu bakar seadanya dan memutuskan untuk kembali ke kota dan menjual hasil yang dikumpulkannya itu karena ia terus mendengar nasihat yang berulang-ulang dikatakan oleh ibunya sebelum ia berangkat. Dalam perjalanan pulangnya ia mendapati kabut turun lebih cepat. Beruntung ia membawa senter sebagai penerang jalannya, sehingga ia dapat melihat jejak-jejak pita rambut yang ditinggalkannya dan akhirnya selamat kembali ke kota.

Saudaraku, mungkin nasihat ibu tadi pada anaknya sama seperti ayat-ayat dalam Kitab Suci yang berulang-ulang kita dengar. Ketika kita hampir tersesat kita terus teringat akan kata-kata itu. Sama seperti itulah yang akan kita terima apabila kita rajin membaca Kitab Suci, ia akan menuntun kita kembali ke arah yang benar. Sama juga dengan senter yang dibawa anak tadi, ketika kita memutuskan untuk melaksanakan perintah Allah yang dituangkan dalam Kitab Suci, seketika itu pula ajaran Kristus itu menjadi penerang bagi jalan kita.

Bulan September ini adalah bulan yang tepat untuk mengajak orang terdekat kita, keluarga kita, untuk lebih mengenal Kitab Suci, mungkin Anda tidak akan langsung melihat hasilnya namun percayalah suatu saat ayat-ayat dalam Kitab Suci itulah yang akan menjadi kekuatan bagi Anda. Ketika kita sejak dini mengajak anak-anak kita mengenal Kitab Suci, percayalah bahwa saat anak Anda menjadi dewasa, mereka akan merasakan manfaatnya. Mari kita bersama mulai mengenal lebih dekat ajaran-ajaran Kitab Suci agar kita dapat terus bertumbuh dalam iman, pengharapan dan tentunya kasih pada Allah dan sesama. Semoga Tuhan Yesus memberkati dan Bunda Maria mendoakan kita semua.