Sunday, December 25, 2011

Antara Cinta dan Logika :D

Topik cinta lagi nihhh....hehehehe. Memang selalu menarik membahas soal cinta. Pengalaman hidup setiap manusia dalam hal cinta selalu unik dan bervariasi. Cinta, sebuah kata dengan berjuta definisi, berbagai cerita dan semuanya selalu menarik untuk dikupas.

Antara cinta dan logika, kadang bisa berjalan bersama, beriringan, tetapi tidak jarang juga keduanya saling bertentangan. Saat hati merasa, logika menentang; saat hati berbicara, logika menyangkal, dan semua itu hanya terjadi saat kita bicara soal cinta.


Pada waktu2 lalu, orang percaya bahwa tak ada persahabatan murni antara pria dan wanita. tapi pada masa sekarang, banyak juga ternyata persahabatan antara pria dan wanita. Persahabatan itu bisa murni "hanya" bersahabat, atau bisa pula karena tuntutan rasa nyaman semata. Rasa nyaman saat bersamanya, rasa nyaman karena tak ingin berpisah darinya, rasa nyaman saat bisa selalu melihatnya tersenyum dan tetap bisa berdekatan. Saat 2 orang bersahabat, ada suatu ikatan ajaib yang menyatukan mereka, saat keduanya bisa saling memandang, saling mengisi hari2nya yang sedang kesepian, saat bisa tertawa bersama, saat bisa saling bertukar cerita, membuat kenangan2 indah bersama.

Saat itulah, persahabatan bisa berubah menjadi tidak murni lagi. Saat itulah, mungkin ada sedikit rasa yang berbeda. Tetapi lalu logika pun angkat bicara. Logika mulai menunjukkan halangan2nya, logika memperlihatkan segala ketidakmungkinannya, logika menganalisa dampaknya di masa depan. Akh, kembali bertentangan antara cinta dan logika.


Mana yang paling penting, itu yang akan kemudian menjadi pilihan. Mempertahankan persahabatan demi cinta dan terus memendamnya, atau mencoba mengungkapkan perasaan dengan resiko kerenggangan hubungan persahabatan? Bingung, galau, gundah, kesel, cemburu, cinta yang bertepuk sebelah tangan, dan semua rasa tiba2 muncul secara bersamaan di suatu waktu yang sama.

Ingin rasanya terus memandang wajahnya, matanya yang indah, melihat senyumnya yang manis, tertawa bersamanya, bercanda, berdua, saling memberikan perhatian, menantikan sms darinya, atau bertanya2, kapan ya, kita bisa ketemu lagi? Pengennya sih tiap hari ketemu, soalnya rasanya tiap hari itu kangen kalo ngga ketemu....Tapi, mungkinkah?? Kalo kata Armada: "Mau dibawa kemana hubungan kita?" Hahahaha.

Orang bilang, cinta itu butuh pengorbanan, tapi apa kita juga harus mengorbankan perasaan kita dan memenangkan logika kita? Pilihan yang sulit yaaa.....Segala ketakutan muncul, segala ketidakmungkinan langsung terlintas di pikiran, mencoba menyangkal malah semakin membuat hati tak enak. Lalu bagaimana solusinya???

Berdoa! Yup! Saat ini yang bisa kamu lakukan kalo lagi ngalamin hal ini, mungkin hanya berdoa kali ya? Berdoa semoga Tuhan yang akan menunjukan jalan yang terbaik bagi setiap asa yang terpendam ini. Berdoa agar dapat memilih prioritas mana yang sebaiknya diambil. Sebuah rasa yang terpendam, juga menimbulkan sakit yang terpendam, saat melihatnya berduaan dengan yang lain, cemburu mendengarnya berkata2 manis dengan yang lain, tersiksa saat tak ada kabar berita darinya, namun semuanya tak terungkap. Aakkhhh, Cinta dan Logika.....bikin pikiran tak tenang, hati gundah gulana, bikin mood tidak menentu.....Semoga semua ini segera berlalu........

Merry Christmas buat semua umat Kristiani yang hari ini merayakan kehadiran Tuhan Yesus, Sang Putra yang menjadi manusia, semoga tema cinta kali ini, tidak mengganggu sukacita Natal yang kamu rasakan saat ini yaaa.... God bless you all....

Friday, December 16, 2011

Melow - Galaow : Saat Semuanya Harus Berakhir :(

Ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Wah, temanya kali ini bener2 melow dan galau nih sepertinya:)
Selalu ada yang hilang rasanya saat harus mengalami perpisahan, baik itu perpisahan untuk selamanya ataupun perpisahan sementara yang suatu saat nanti akan bisa bertemu kembali. Kalau kata Anang sih: 'Separuh jiwaku pergi', hehehe....lebayyyy.....


Tapi itulah kehidupan, kadang kita kurang menyadari arti pentingnya sesuatu atau seseorang saat kita sedang mengalaminya atau bersamanya. Lalu saat perpisahan itu tiba, barulah kita menyadari bahwa kebersamaan, waktu dan perasaan saling memiliki, memang tidak akan pernah dapat tergantikan oleh apapun juga.

Pertemuan selalu unik, seorang teman, bisa menjadi sahabat saat saya dipertemukan dengan sahabat saya itu oleh orang lain, saat saya sendiri tidak ingat bagaimana atau sejak kapan kami mulai menjadi dekat dan bersahabat. Yang lain lagi menjadi dekat, saat mengalami "penindasan" yang sama di tempat kerja. Senasib sepenanggungan ceritanya. Menangis dan tertawa bersama. Pertemuan lain lagi, diawali dari kegiatan2 bersama. Bahkan saat jabatan tangan sebagai tanda perkenalan tidak pernah terjadi, entah bagaimana pertemuan itu menjadi saat2 indah kebersamaan. Kalo kata Syahrini, pertemuan itu selalu menjadi: 'SESUATU BANGET' gitu :p

Perpisahan sebaliknya, caranya mungkin tetap unik, tapi perasaan kehilangannya itu selalu sama. Momen2 kebersamaan dan canda tawa tidak lagi terjadi seintens sebelumnya. Saat2 berbagi, saling menyemangati dan saling mendukung tidak akan pernah sama lagi.


Galau..galau..galau..kalau kata 7icons: 'Ga, Ga, Ga Kuat', ga kuat sama galaunya nih. Saat ini saya lagi galau karena baru mengalami momen perpisahan sementara. Intensitas pertemuan yang akan semakin berkurang, kekompakan yang telah terlanjur terjalin, kebersamaan, canda tawa, kegokilan dan semua 'tingkah laku tak senonoh' lainnya harus berakhir, membuat malam ini terasa sepiiiii (ya iyalah udah malem, hehehe).

Rasanya pengen banget menghilangkan rasa galau dan melow ini. Tapi itu selalu sulit dilakukan saat saya sedang mengalaminya seperti saat ini. Satu2nya kunci yang bisa membuat perasaan galau dan melow tidak menjadi batu sandungan adalah sejak awal menyadari dan mensyukuri apa yang sedang dialami.

Saat perpisahan harus terjadi, saya selalu teringat pada sebuah kalimat sederhana: THESE TOO, WILL PASS....ya, apapun yang kita alami, baik itu kebahagiaan, kesedihan, kebersamaan, perpisahan, penderitaan, sukacita, pada akhirnya hanya akan menjadi kenangan, karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Selalu dan selamanya kenangan itu harus dijaga, bukan untuk selalu menatap masa lalu, tapi untuk belajar dan menjadi pedoman menuju hari esok yang pasti akan jauh lebih indah....

Tapi untuk saat ini....saya mau melanjutkan kegalauan ini dulu aja akhhh....menikmatiiii :)