Sunday, March 3, 2019

"Aku Menyertai Kamu Senantiasa Sampai Akhir Zaman"

Setiap manusia, pasti mengalami titik balik dalam kehidupannya. Ada yang mengalaminya kerena kehilangan orang yang dikasihinya, ada yang mengalaminya karena sakit penyakit yang diderita, atau justru mengalami kebahagiaan karena doa yang terkabulkan. Namun apapun dasarnya, entah itu lewat kebahagiaan ataupun melalui pencobaan yang harus dialami, manusia pasti mengalami titik balik dalam kehidupannya.

Titik balik itulah yang bagi kita umat beriman, kita sebut dengan pertobatan. Kadangkala kita tak menginginkan hal-hal buruk itu terjadi, tetapi Tuhan mengijinkan terjadinya pencobaan tersebut. Tuhan ingin membentuk kita menjadi bejana yang lebih indah, karena berlian pun ditempa dengan api untuk dapat terlihat indah.

Ketika manusia sedang mengalami pencobaan, seringkali kita sebagai makhluk yang lemah ini berkeluh kesah, menggerutu dan bahkan marah pada Tuhan. Kita tidak terima dan menganggap Tuhan itu tidak adil pada kita karena Dia mengijinkan kita mengalami penderitaan tersebut. Kita lupa bahwa Yesus pun terjatuh sampai 3 kali ketika memikul salib-Nya. Penderitaan yang mungkin sedang kita alami ini tidak sebanding dengan penderitaan yang Yesus alami. Dia memikul salib-Nya yang berat tetap berusaha bangkit kembali setiap kali terjatuh, apalah artinya penderitaan yang kita alami ini dibandingkan penderitaan yang Yesus alami?

Saudaraku yang terkasih, ketika Yesus menjalani jalan salib-Nya yang berat, Dia mengajarkan pada kita bahwa seberat apapun cobaan yang sedang kita alami, kita harus terus percaya bahwa Allah selalu menyertai kita. Ketika Yesus berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi" (Luk 22:42), Dia menunjukan pada kita sisi kemanusiaan-Nya yang sedang ketakutan akan mengalami penderitaan yang begitu berat sampai menghadapi ajal-Nya. Namun sebagaimana kita semua tahu, pada akhirnya Dia dimuliakan dengan Kebangkitan-Nya dari alam maut setelah mengalami penderitaan tersebut.

Titik balik dalam kehidupan kita, hendaklah menjadi landasan kita agar dapat melangkah menuju kebangkitan kita masing-masing. Pertobatan kita sebaiknya adalah awal bagi kita untuk menyambut kelahiran pribadi kita yang baru. Sama seperti Yesus yang bangkit pada hari yang ketiga setelah mengalami penderitaan, hendaknya kita juga percaya bahwa kita akan bangkit setelah mengalami pencobaan yang berat ini.

Apabila saat ini Anda sedang bersedih, putus asa, ataupun ketakutan yang sangat dalam akan masa depan Anda, percayalah Yesus pun mengalaminya. Dia tidak lari dari kenyataan, Dia tidak menghindar dan menolaknya, karena Dia percaya bahwa Allah akan memberikan kekuatan, apapun cobaannya. Percayalah saudara, bahwa Anda tidak sendirian menghadapi pencobaan ini. Tetap mendekat dan berserah pada kehendak Bapa adalah jawaban dan kekuatan paling tepat untuk menghadapi situasi apapun. Yesus adalah teladan kita, bahwa kita akan tetap bisa bangkit apabila kita sedang terjatuh, tetap bangkit dan terus bangkit. Di atas sana ada kemuliaan sedang menanti kita. Tetap semangat, tetap teguh dan tetap percaya, semua akan indah pada waktunya.

Semoga saudara dikuatkan dalam proses pertobatan Saudara. Semoga Saudara diteguhkan melalui kisah jalan salib Tuhan kita Yesus Kristus, dan semoga Saudara dapat bersama-sama dengan Yesus mengalami kebangkitan dan kelahiran yang baru setelah proses pemurnian yang Saudara alami saat ini. Tetaplah percaya, bahwa Anda tidak sendirian, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:20). Semoga Tuhan memberkati Saudara dan Bunda Maria mendoakan.