Sunday, February 4, 2018

Rahmat Allah sebagai Sumber Kekuatan Kita

Memasuki bulan Februari tentunya juga mengingatkan kita bahwa kita juga memasuki masa pra Paskah. Masa pra Paskah yang identik dengan pertobatan selalu ingin mengajarkan pada kita untuk dapat merefleksikan kembali kehidupan kita. Masa pra Paskah selalu mengajarkan kita juga untuk dapat melihat sejauh mana pertobatan kita tahun sebelumnya telah membawa kita pada hidup yang lebih baik di tahun berikutnya.

Sampai hari ini masa pra Paskah selalu diidentikkan dengan pertobatan sejati. Pertobatan sejati yang mungkin kita sendiri belum yakin apa makna sesungguhnya dari arti kata itu. Pertobatan yang sejati selalu mengajarkan kita, selalu menuntut kita melakukan hal-hal yang luar biasa. Ketika kita jatuh dalam dosa kita harus mampu bangkit kembali dan melawan dosa kita itulah makna sesungguhnya dari pertobatan yang sejati. Ketika pertobatan itu membuat hidup kita menjadi lebih baik, dapat menjadi berkat bagi sesama, dapat memberikan yang terbaik untuk kemuliaan Tuhan, dan yang terutama dapat memberikan Sukacita baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain dan Tuhan sendiri maka pertobatan itulah yang hendaknya kita capai.

Dalam setiap pergumulan hidup, kerap kali kita dihadapkan pada situasi yang mungkin mengharuskan kita untuk bertindak tegas. Kadang ketegasan diterima orang lain sebagai suatu bentuk penindasan, ketegasan belum tentu mampu diterima dengan rendah hati oleh beberapa orang. Ketika kita mampu menerapkan ketegasan dengan bentuk kasih, untuk mewujudkan pertobatan kita menjadi manusia yang lebih baik itu artinya kita telah berhasil membawa damai juga pada sesama.

Mungkin beberapa dari Anda bertanya, bagaimana mungkin kita bertindak tegas namun dengan kasih? Mungkinkah kita menerapkan ketegasan dengan kasih? Ketika kita mengandalkan kekuatan manusia untuk menjadi tegas maka orang lain akan menganggap ketegasan kita sebagai bentuk penindasan. Ketika kita menerapkan ketegasan kita dengan mengikuti ajaran Tuhan Yesus Kristus, maka bukannya tidak mungkin kita akan mampu mengajarkan ketegasan namun dengan penuh kasih. Itulah yang disebut rahmat Allah.

Rahmat Allah selalu memampukan kita untuk bertindak lebih bijaksana. Rahmat Allah memungkinkan kita untuk melakukan hal yang kadang terdengar mustahil, misalnya memaafkan musuh kita, membantu sesama ketika kita sendiri sedang dalam kesulitan, mendengarkan dan menasihati sesama disaat kita sendiri sedang berbeban berat. Rahmat Allah selalu mampu memberikan kita kemampuan untuk dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. Rahmat Allah selalu membimbing kita pada jalan yang membawa kita menjadi manusia yang lebih baik, seturut kehendak Bapa.

Marilah Saudaraku terkasih, kita berdoa memohon rahmat Allah dalam menyongsong masa pertobatan kita tahun ini, masa pra Paskah kita masing-masing, masa yang penuh berkat apabila kita sungguh-sungguh mau bertobat. Segala yang Tuhan ajarkan dalam Kitab Suci tentang pertobatan hendaknya kita terapkan sedikit demi sedikit dalam kehidupan kita, karena kita belum tentu mampu melaksanakan setiap ajaran itu semua dan sekaligus. Semoga Tuhan membimbing kita untuk memperoleh rahmat Allah dan semoga Tuhan memberkati segala niat baik kita juga, untuk melakukan pertobatan dalam masa pra Paskah ini dengan penuh kasih, sehingga kita melakukan pertobatan kita dengan penuh Sukacita. Semoga Tuhan memberkati dan Bunda Maria mendoakan kita semua.