Sunday, January 14, 2018

Selalu Mengandalkan Tuhan dalam Setiap Rencana

Setiap tahun, ketika kita merayakan tahun yang baru kita selalu bertanya, atau ditanya mengenai harapan kita di tahun yang akan datang. Setiap kali kita ditanya harapan pastilah kita akan memberikan jawaban mengenai hal-hal baik yang kita harapkan akan kita terima. Hal yang mungkin adalah keinginan terpendam kita, mimpi-mimpi kita, cita-cita dan segala hal yang ingin kita raih, yang ingin kita dapatkan. Segala harapan itu menjadi semacam tolak ukur kebahagiaan kita.

Perubahan yang kita hadapi setiap tahun, bahkan setiap hari sering membuat kita berpikir bahwa kita akan selangkah lagi mencapai cita-cita atau harapan kita. Seringkali kita mengukur seberapa dekat langkah kita menuju harapan kita. Seringkali kita berasumsi sendiri tentang seberapa banyak usaha yang kita jalani sehingga kita merasa berhak atas hasil dari jerih payah kita.

Harapan dan usaha kita seringkali membutakan kita. Kadang kala kita lupa akan Tuhan dalam menjalani kehidupan kita. Kita sibuk sendiri dengan segala usaha dan cita-cita kita tanpa mempedulikan Tuhan. Kita lupa melibatkan Dia dalam usaha kita sehingga ketika kita mengalami sedikit kegagalan, kita menjadi sangat kecewa. Kita menjadi emosional dan menarik diri. Bahkan banyak yang kemudian malahan meninggalkan Tuhan karena merasa dikecewakan.

Saudaraku terkasih, pernahkah Anda merasakan seperti itu? Anda merasa kecewa ketika segala usaha Anda ternyata sia-sia. Anda merasa telah melakukan segala hal yang terbaik yang bisa Anda lakukan tetapi hasil yang Anda terima ternyata tidak sesuai dengan harapan Anda. Ketika kekecewaan itu rasanya begitu berat Anda lalu memutuskan bahwa Tuhan lah yang bersalah atas kegagalan anda, bahwa Tuhan lah yang menjadi penyebab semua kesulitan dan semua kekecewaan Anda. Anda menjadi pemarah, Anda menjadi pendendam, Anda menjadi penggerutu, penuh keluh kesah dan tidak lagi mampu melihat sukacita, tidak lagi mampu melihat harapan, tidak lagi mampu melihat hal-hal baik yang dapat Anda syukuri.

Harapan selalu baik apabila kita peruntukan baik, harapan selalu ada apabila kita terus berpegang pada janji Tuhan. Harapan akan menjadi sia-sia ketika kita melupakan campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Segala usaha kita untuk mencapai harapan kita itu akan menjadi hampa tanpa kehadiran Tuhan. Apabila saat ini Anda dalam suasana hati yang penuh kekecewaan merasa gagal dan merasa ditinggalkan mungkin ini saatnya bagi Anda untuk menilai dalam diri Anda, untuk bertanya dalam hati apakah Anda telah melibatkan Tuhan dalam segala usaha Anda? Apakah Anda sungguh-sungguh berharap hal-hal baik sehingga Tuhan merestui harapan Anda itu? Apakah menurut Anda kegagalan dan kekecewaan yang Anda alami murni kesalahan Tuhan ataukah hanya egoisme Anda sendiri yang menghalangi Anda untuk melihat bahwa sesungguhnya ini adalah pelajaran yang ingin Tuhan ajarkan pada Anda dalam menghadapi kehidupan ini.

Satu hal lagi yang mungkin menjadi penyebab kekecewaan Anda adalah harapan yang terlalu tinggi yang Anda inginkan. "Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia” (Amsal 20:28). Pernahkah Anda mengkaji ulang mengenai harapan-harapan Anda? Mengenai cita-cita Anda? Apakah tujuan yang ingin Anda capai ketika harapan dan cita-cita Anda menjadi kenyataan? Janganlah membuat harapan yang sia-sia seperti harapan orang fasik. Biarlah harapan Anda menjadi harapan yang seturut kehendak Tuhan. Oleh karena itu hendaklah di tahun yang baru ini, kita memulai awal tahun baru ini dengan membuat harapan-harapan dalam doa kita yang disertai dengan restu dari Tuhan saja sehingga harapan baik yang kita awali dengan doa dapat akhirnya terwujud sesuai dengan kehendak Tuhan bukan sesuai dengan kehendak kita saja.

Marilah saudaraku terkasih, kita awali tahun yang baru ini, tahun 2018 menjadi tahun yang penuh rahmat, yang penuh harapan baik, yang menjadikan kita lebih mampu mengandalkan Tuhan dalam setiap rencana dan langkah yang akan kita ambil ke depan. Biarlah tangan Tuhan yang berkarya atas hidup kita, atas harapan kita, atas cita-cita kita, atas pelayanan kita dan penyerahan diri kita seutuhnya kepada Tuhan. Marilah kita belajar untuk tidak memberikan harapan yang terlalu tinggi, untuk tidak berharap terlalu banyak sehingga kita tidak perlu mengalami kekecewaan yang berat dan sepenuhnya bisa mengandalkan Tuhan dalam setiap rencana dalam setiap usaha, dalam setiap kerja keras kita. Semoga Tuhan memberkati kita semua di tahun yang baru dan Bunda Maria mendoakan kita.

No comments:

Post a Comment