Lagi iseng-iseng baca, tiba-tiba nemu cerita bagus nih di blog tetangga. Sayang rasanya kalo tidak saya bagi-bagi juga ceritanya.
========================================================================
Pada suatu hari, seorang Ayah
pulang dari bekerja pukul 21.00
malam. Seperti hari-hari
sebelumnya, hari itu sangat
melelahkan baginya. Sesampainya
di rumah ia mendapati anaknya
yang berusia 8 tahun yang duduk
di kelas 2 SD sudah menunggunya
di depan pintu rumah. Sepertinya
ia sudah menunggu lama.“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah
pada anaknya.Biasanya si anak sudah lelap
ketika ia pulang kerja, dan baru
bangun ketika ia akan bersiap
berangkat ke kantor di pagi hari.“Aku menunggu Papa pulang,
karena aku mau tanya berapa sih
gaji Papa?”, kata sang anak.“Lho, tumben, kok nanya gaji Papa
segala? Kamu mau minta uang
lagi ya?”, jawab sang ayah.“Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin
tahu aja…” kata anaknya
“Oke, kamu boleh hitung sendiri.
Setiap hari Papa bekerja sekitar 10
jam dan dibayar Rp.400.000.
Setiap bulan rata-rata dihitung 25
hari kerja. Jadi gaji Papa satu
bulan berapa, hayo?!”, tanya sang
ayah.Si anak kemudian berlari
mengambil kertas dari meja
belajar sementara Ayahnya
melepas sepatu dan mengambil
minuman.Ketika sang Ayah ke kamar untuk
berganti pakaian, sang anak
mengikutinya.“Jadi kalau satu hari Papa dibayar
Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti
satu jam Papa digaji Rp 40.000
dong!”“Kamu pinter, sekarang tidur
ya..sudah malam!”Tapi sang anak tidak mau
beranjak. “Papa, aku boleh pinjam
uang Rp 10.000 nggak?”“Sudah malam nak, buat apa minta
uang malam-malam begini.
Sudah, besok pagi saja. Sekarang
kamu tidur”“Tapi papa..”“Sudah, sekarang tidur” suara
sang Ayah mulai meninggi.Anak kecil itu berbalik menuju
kamarnya. Sang Ayah tampak menyesali
ucapannya. Tak lama kemudian ia
menghampiri anaknya di kamar.
Anak itu sedang terisak-isak
sambil memegang uang Rp
30.000.Sambil mengelus kepala sang
anak, Papanya berkata “Maafin
Papa ya! Kenapa kamu minta uang
malam-malam begini.. Besok kan
masih bisa. Jangankan Rp.10.000,
lebih dari itu juga boleh. Kamu
mau pakai buat beli mainan khan?”“Papa, aku ngga minta uang. Aku
pinjam…nanti aku kembalikan
kalau sudah menabung lagi dari
uang jajanku.” “Iya..iya..tapi buat apa??” tanya
sang Papa.“Aku menunggu Papa pulang hari
ini dari jam 8. Aku mau ajak Papa
main ular tangga. Satu jam saja
pa, aku mohon. Mama sering
bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau
beli waktu Papa. Aku buka
tabunganku, tapi cuma ada uang
Rp 30.000. Tadi Papa bilang, untuk
satu jam Papa dibayar Rp 40.000..
Karena uang tabunganku hanya
Rp.30.000,- dan itu tidak cukup,
aku mau pinjam Rp 10.000 dari
Papa” Sang Papa cuma terdiam.Ia kehilangan kata-kata. Ia pun
memeluk erat anak kecil itu sambil
menangis. Mendengar perkataan
anaknya, sang Papa langsung
terdiam, ia seketika terenyuh,
kehilangan kata-kata dan
menangis..
Ia lalu segera merangkul sang
anak yang disayanginya itu sambil
menangis dan minta maaf pada
sang anak..
“Maafkan Papa sayang…” ujar
sang Papa.“Papa telah khilaf, selama ini Papa
lupa untuk apa Papa bekerja
keras. Maafkan Papa anakku” kata
sang Papa ditengah suara
tangisnya.Si anak hanya diam membisu
dalam dekapan sang Papanya.
========================================================================
Cerita ini mungkin sebagai bahan cerminan kita semua ya, kadang apa yang kita anggap baik, itu belum tentu baik pula untuk orang lain. Kadang kita lupa untuk menghargai waktu, menghabiskan kebersamaan dengan orang-orang terdekat kita sendiri. Yahhh, begitulah manusiaaa.... hehehehe.