Friday, February 24, 2012

Sombong vs Rendah Hati

Sebelum mulai nulis, mari kita nyanyi dulu yuukkss: "You're Beautiful...Beautiful...Beautiful. Kamu cantik, cantik dari hatimu...." (Inget, nyanyinya ala Cherrybelle yaaa, hehehe). Cewe mana yang ngga seneng kalo dibilang cantik coba?? Hayooo....kalo ada cewe yang ngga suka dibilang cantik, boleh protes, hehehe.


Kenapa saya tiba2 ngajak nyanyi dulu?? Hmm, gini....yang namanya manusia, siapa sih yang ngga suka dipuji. Kalo menerima suatu pujian itu, serasa melayang diudara kan? Rasanya seneng kalo ada yang "memuja" tentang suatu kelebihan yang kita miliki. Rasanya bangga, senang, berbunga-bunga gitu dech. Ya ga sih??

Lalu kemudian setelah enak merasakan pujian, tiba2 ada kritikan yang sebetulnya sih bagi orang lain yang tidak berkepentingan terdengar biasa saja. Tapi bagi yang menerimanya sepertinya seperti batu tajam yang dilempar jauh kedalam hati sehingga melukai perasaan yang bersangkutan. Sakit hati, marah, kesel, bete, terkadang ingin menangis, dan berbagai emosi yang tiba2 meledak seolah kata2 itu begitu menyakitkan dan tidak termaafkan. Waahh......kenapa bisa begitu ya???

"Tinggi hati membuat: Harga diri, Gengsi, Keinginan dihormati, semua ikut menjadi tinggi. Tinggi hati membuat kamu merasa diri terhormat, mulia dan sempurna. Sikap inilah yang membuat kamu gampang tersinggung, mudah sakit hati dan berprasangka buruk. Tinggi hati membuat kamu rapuh dan jiwa kamu lemah" --- Sepenggal kalimat2 yang menyadarkan saya tentang mengapa suatu persahabatan bisa rusak hanya karna sepatah dua patah kata yang secara tidak sadar atau tidak sengaja terlontar. Kata2 yang sebenarnya tanpa maksud menyinggung tapi diterima dengan salah oleh orang yang menerimanya.

Jujur saja, saya juga ngga nolak kalo ada yang muji saya. Hehehe. Seneng donk pastinya kalo mendengar ada yang muji saya.... Tapi, ada sepenggal kalimat lanjutan dari kalimat di atas yang lalu menarik saya kembali ke bumi setelah melayang-layang di udara kalo abis menerima pujian. Bunyinya begini : "Jika kamu mau jadi kuat, belajarlah rendah hati setiap saat. Kerendahan hati membuat kamu tenang, hening namun tegar. Rendah hati membuat kamu bebas leluasa. Rendah hati adalah sumber kekuatan dan sukacita", bagus ya kata2nya???


Saya menulis ini sebenarnya hanya sekedar ingin berbagi kata2 yang begitu menyentuh dan begitu berkesan buat saya. Kata2 yang menyadarkan saya kalau kadang2 saya suka begitu terlena dalam banyak pujian. Kata2 pujian selalu seperti sebuah pedang bermata dua. Satu sisi bisa meningkatkan kepercayaan diri dan kebanggaan tersendiri, namun di sisi lain bisa justru menjerumuskan saya dalam kesombongan dan arogansi yang justru akan menenggelamkan saya dalam perilaku2 buruk, menjadi superior dan memandang rendah orang lain. Kesombongan itu selalu menjadi celah kecil yang justru dapat menjadi bumerang yang akhirnya menyerang kita sendiri.

Kira2 setahun yang lalu, saya pernah menulis tentang masa pertobatan, hari Rabu Abu. Hari ini, tepatnya tanggal 22 Februari kemarin, adalah hari Rabu Abu untuk tahun 2012. Masa pertobatan yang mengingatkan saya kembali bahwa dalam hidup, semua ada pasang surutnya, ada hari2 bahagia, ada pula hari2 sedih. Ada masa kejayaan, namun juga kegagalan. Ada kalanya kita dipuji, namun tak jarang juga menerima kritikan. Semoga permenungan masa pertobatan tahun ini, semakin membawa saya dan kamu menjadi pribadi yang lebih kuat dan tegar. Lebih mandiri dan bersemangat. Terutama lebih rendah hati dan sabar. Mari berpantang dan berpuasa, bukan hanya pada makanan dan minuman saja, tetapi juga pada kesadaran bahwa manusia itu rapuh, ia bisa jatuh....


No comments:

Post a Comment